"Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) - dan pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir." (QS. Al-Baqarah ayat 23-24)
Dipahami bahwa kata-kata dalam Al-Qur’an dengan sejumlah pengulangannya merupakan Mukjizat. Jumlah kata dalam Al-Qur’an sebagai penegas kata yang lain ternyata jumlahnya sama dengan jumlah kata-kata Al-Qur’an yang menjadi lawan kata atau kebalikan dari kata-kata itu atau diantara keduanya ada nisbah kontradiktif.
Al-Qur’an tidak hanya terbatas pada ayat-ayat mulia. Makna-makna, prinsip-prinsip dan dasar-dasar keadilannya serta pengetahuan-pengetahuan gaibnya saja. Melainkan juga termasuk jumlah-jumlah yang ada dalam Al-Qur’an itu sendiri. Begitu juga pengulangan kata dan hurufnya. Orang-orang yang melakukan ‘ulum’ Al-Qur’an sejak dulu sudah menyadarai adanya fenomena tersebut mempunyai maksud dan tujuan tertentu.
Para peneliti terdahulu sudah mencatat bahwa surat-surat yang dibuka dengan huruf-huruf "muqaththa’ah" berjumlah 29 Surah. Sementara jumlah huruf "hijaiyah" Arab ditambah dengan huruf “Hamzah” juga berjumlah 29 huruf. Hal ini dengan sudut pandang bahwa Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab.
DR Abdul Razaq Naufal dalam bukunya berjudul; "Al’Ijaz Al’Adadiy Fi Al-Qur’an Al Karim” menyatakan keharmonisan dari jumlah kata dalam Al-Qur’an. Berikut ini adalah sejumlah perhitungan kata dalam Al-Qur'an yang benar-benar merupakan Mukjizat yang ada diantaranya:
- Kata "Iblis” (La’nat Allah ‘alaihi) dalam Al-Qur’an disebutkan sebanyak 11 kali, sementara “Isti’adzah” juga disebutkan 11 kali, Kata “ma’siyah” dan derivatnya disebutkan sebanyak 75 kali, sementara kata “Syukr” dan derivatnya juga disebutkan sebanyak 75 kali.
- Kata “al-dunya” disebutkan sebanyak 115 kali, begitu juga kata “al-akhirah” sebanyak 115 kali.
- Kata “Al-israf” disebutkan 23 kali, kata kebalikannya “al-sur’ah” sebanyak 23 kali.
- Kata “Malaikat” disebutkan 88 kali, kata kebalikannya ‘Al-syayathin” juga 88 kali.
- Kata “Al-sulthan disebutkan 37 kali, kata kebalikannya “Al-nifaq” juga 37 kali.
- Kata “Al-harb”(panas) sebanyak 4 kali, kebalikannya “ Al-harb” juga 4 kali.
- Kata “Al-harb (perang) sebanyak 6 kali, kebalikannya “Al-husra” (tawanan) 6 kali.
- Kata “Al-hayat” (hidup” sebanyak 145 kali, kebalikannya “Al-maut” (mati) 145 kali.
- Kata “Qalu” (mereka mengatakan) sebanyak 332 kali, kebalikannya “Qul” ( katakanlah) sebanyak 332 kali.
- Kata “Al-sayyiat” yang menjadi kebalikan kata “Al-shahihat” masing-masing 180 kali.
- Kata “Al-rahbah” yang menjadi kebalikan kata “Al-ragbah” masing-masing 8 kali.
- Kata “Al-naf’u” yang menjadi kebalikan kata “Al-fasad” masing-masing 50 kali.
- Kata “Al-nas” yang menjadi kebalikan kata “Al-rusul” masing-masing 368 kali.
- Kata “Al-asbath” yang menjadi kebalikan kata “Al-awariyun” masing-masing 5 kali
- Kata “Al-jahr” yang menjadi kebalikan kata “Al-alaniyyah” masing-masing 16 kali
- Kata “Al-jaza” 117 kali ( sama dg kebalikannya),
- Kata “Al-magfiroh” 234 kali ( sama dengan kebalikannya),
- Kata “Ad-dhalala” ( kesesatan) 191 kali ( sama dengan kebalikannya),
- Kata “Al-ayat” 2 kali “Ad-dhalala” yaitu 282 kali. Dan masih banyak lagi yang tidak dapat disebutkan satu persatu disini.
- Kata “Yaum” (hari) dalam bentuk tunggal disebutkan sebanyak 365 kali, sebanyak jumlah hari pada tahun Syamsyiyyah.
- Kata “Syahr” ( bulan) sebanyak 12 kali, sama dengan jumlah bulan dalam satu tahun.
- Kata “Yaum” (hari) dalam bentuk plural (jamak) sebanyak 30 kali, sama dengan jumlah hari dalam satu bulan.
- Kata “Sab’u” (minggu) disebutkan 7 kali, sama dengan jumlah hari dalam satu minggu.
- Jumlah “ saah” (jam) yang didahului dengan ‘harf’ sebanyak 24 kali, sama dengan jumlah jam dalam satu hari.
- Kata “Sujud” disebutkan 34 kali, sama dengan jumlah raka’at dalam solat 5 waktu.
- Kata “Shalawat” disebutkan 5 kali, sama dengan jumlah solat wajib sehari semalam.
- Kata “Aqimu” yang diikuti kata “Shalat” sebanyak 17 kali, sama dengan jumlah Raka’at Sholat fardhu/wajib dalam sehari.
Selesai ditulis di Surabaya pada Juni 2010
2 komentar:
mirip artikel yang di mading masjid manarul mas..
iya.. mungkin sumber copasnya sama. hehe. .
Posting Komentar
Jazakumullah Khoir